Diduga, Banyak Kapal Asing Curi Ikan di Perairan Papua

Tanggal : 5 September 2005
Sumber : http://www.melanesianews.org/spm/publish/article_1089.shtml


Maharadja: Kami Sudah Lakukan Pengawasan Tapi Belum Optimal


JAYAPURA-Potensi perairan Papua yang begitu kaya dengan berbagai biota laut baik ikan, udang, cumi, rupanya ibarat gula yang selalu dikerubuti semut. Karena potensinya yang luar biasa akhirnya mengundang kapal-kapal asing untuk datang menikmatinya. "Jutaan ton ikan telah dicuri dari perairan Papua,"ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua, Ir Astiler Maharadja kepada Cenderawasih Pos di Kampung Ayapo, kemarin.

Ia mengatakan, pencurian ikan di perairan Papua diduga dilakukan kapal-kapal asing dari negara luar antara lain Thailand dan China. Data yang ada, diperkirakan, kapal-kapal asing yang masuk dan menangkap ikan secara ilegal di perairan Papua, jumlahnya mencapai ratusan kapal. "Kapal asing yang masuk itu antara lain dari Thailand dan China sedangkan jumlahnya saya tidak tahu pasti tapi data yang ada diperkirakan mencapai ratusan kapal," bebernya.

Sedangkan modus operandi-nya kata Astiler, yakni dengan cara menggunakan bendera Indonesia. Diakuinya, memang ada sejumlah perusahaan asing yang memiliki izin resmi untuk menangkap ikan di perairan Papua, tetapi hanya sekitar 100 kapal, selebihnya, kapal penangkap ilegal yang jumlahnya melebihi kapal yang memiliki izin resmi itu. "Biasanya cara mereka hanya mengurus izin untuk satu kapal, tetapi prakteknya di lapangan kapal yang operasi jumlahnya lebih banyak, padahal izinnya hanya satu," jelasnya.

Karena itu, potensi perairan Papua yang mencapai 1,6 juta ton/tahun ini tidak bisa dinikmati oleh masyarakat secara optimal karena umumnya nelayan Papua hanya mampu menangkap ikan di wilayah pesisir karena peralatannya sangat sederhana. Sementara kapal-kapal asing menggunakan peralatan yang canggih. "Tentu saja nelayan kita kalah," tukasnya.

Sejauh ini, pihaknya bersama instansi teknis terkait antara lain TNI AL terus melakukakn pengawasan dan berupaya untuk mencegah dan menangkap aksi kapal-kapal asing itu, tetapi selalu saja tidak maksimal karena lagi-lagi terbatasnya fasilitas. "Upaya kita sudah ada tetapi belum maksimal karena terbatasnya fasilitas," ujarnya miris